Penggunaan vitamin C secara oral untuk kecantikan kulit membutuhkan dosis yang tinggi, karena untuk sampai ke kulit vitamin C harus melewati berbagai organ lain, seperti lambung, usus, dan pembuluh darah. Kebutuhan normal tubuh terhadap vitamin C sebenarnya hanya 50 mg per hari. Namun, untuk memperoleh efek kecantikan kulit, dibutuhkan vitamin C dengan dosis 20x lipat yaitu sekitar 1000 mg, sehingga dibuatlah vitamin C dalam bentuk larutan yang dapat langsung diaplikasikan pada kulit. Namun kesulitannya adalah sifat larutan vitamin C yang tidak stabil. Apabila terpapar dengan udara, larutan vitamin C akan mengalami oksidasi sehingga kehilangan efektifitasnya. Bahkan vitamin C yang telah teroksidasi tersebut berbahaya karena dapat membentuk radikal bebas.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mendapatkan larutan vitamin C yang lebih stabil. Namun harga produk ini menjadi sangat mahal, khususnya yang memiliki konsentrasi cukup untuk mendapatkan efek yang diinginkan. Produk ini pun masih mengalami oksidasi pada saat digunakan, meskipun membutuhkan waktu yang lebih lama.
Salah satu pilihan untuk mendapatkan larutan vitamin C yang stabil, adalah menggunakan vitamin C dalam bentuk serum. Vitamin C yang digunakan adalah dalam bentuk derivat (turunan). Derivat vitamin C ini lebih mudah diserap oleh kulit dan melepaskan asam askorbat untuk sintesis kolagen. Selain lebih stabil, derivat vitamin C ini tidak terlalu iritatif dibanding vitamin C. Pada saat ini ada 2 bentuk derivat vitamin C yang beredar di pasaran yaitu askorbil palmitat dan askorbil fosfat.
Askorbil palmitat merupakan derivat vitamin C yang larut dalam lemak. Zat ini memiliki berbagai kelebihan di banding vitamin C seperti tidak iritatif, lebih stabil, dan memiliki sifat antioksidan yang setara dengan vitamin E untuk melindungi kulit dari peroksidasi lipid (kerusakan kulit akibat radikal bebas). Sayangnya askorbil palmitat dalam produk perawatan kulit tidak sebaik vitamin C untuk membantu sintesis kolagen.
Ada tips untuk memilih produk kecantikan kulit yang mengandung askorbil palmitat. Pilih produk yang tidak berwarna atau berwarna putih, sehingga apabila terjadi oksidasi akan terlihat perubahan warna menjadi kekuningan. Namun perubahan warna ini baru terlihat apabila sudah terjadi oksidasi tingkat lanjut, sedangkan pada awal oksidasi, tidak terjadi perubahan warna.
Askorbil fosfat adalah derivat vitamin C yang larut dalam air. Zat ini juga tidak terlalu iritatif dan lebih stabil dibanding vitamin C. Kemampuannya untuk memacu sintesis kolagen setara dengan vitamin C namun dengan konsentrasi yang lebih rendah. Jadi askorbil fosfat merupakan pilihan yang baik dibanding vitamin C untuk orang-orang yang memiliki kulit sensitif dan menghindari efek pengelupasan kulit ( vitamin C sangat bersifat asam sehingga menimbulkan efek pengelupasan ).
Saat ini banyak produk perawatan kulit yang mengandung askorbil fosfat, namun kebanyakan produk yang mengandung bahan tersebut memiliki konsentrasi yang kurang efektif untuk memacu sintesis kolagen. Walaupun lebih stabil, zat ini tetap mengalami degradasi secara bertahap bila terpapar dengan udara.
Jadi, jika menginginkan efek untuk memacu sintesis kolagen dan pengelupasan kulit (rejuvenasi), bisa menggunakan vitamin C murni. Namun jika menginginkan efek yang lebih kuat untuk memacu sintesis kolagen, namun tidak menginginkan efek pengelupasan kulit, bisa digunakan derivat vitamin C. Konsultasikan dengan dokter, dan sesuaikan dengan kebutuhan kulit anda.
Selamat menjadi cantik dengan vitamin C!!
Sumber: dr. Yuli Ramunda Yasik, M.KeS
0 komentar:
Posting Komentar