Selasa, 30 Oktober 2012

PERANG BINTANG by "DEWIE SEKAR"





Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Edisi : Soft Cover
ISBN : 9792220631
ISBN-13 : 9789792220636
Tgl Penerbitan : 2006-05-00
Bahasa : Indonesia
Halaman : 400
Ukuran : 155x230x0 mm





Sinopsis Buku:
Wira tidak merendahkan ku, tapi aku merasa direndahkan. Wira tidak mengejekku, tapi aku merasa diejek. Tatapannya... apa artinya? Memangnya kenapa kalau aku janda? Apa Wira ternyata juga manusia berpikiran dangkal, yg menganggap janda hanya perempuan kelas dua yang suka menggoda pria? Oh, aku benci sekali memikirkan itu! Aku benci membayangkan apa yang Wira pikirkan tentang aku! Yang paling celaka, aku juga membenci diriku sendiri, lantaran jadi begini kacau hanya karena memikirkan apa yang Wira pikirkan! Ya ampun... tentu saja ini tidak boleh terjadi! Dari pada naksir brondong bau kencur itu, lebih baik aku makan sepatuku sendiri! -Rezia Kartika,30


Jatuh cinta kok sama janda... Janda cerai, lagi. Tiga tahun lebih tua, lagi. Sudah punya anak, lagi. Kayak nggak ada perempuan lainnya saja! Sudah pasti hal konyol macam ini tak boleh terjadi. Ya, kan? Bagaimana dengan reputasiku, coba? Apa kata orang nanti? Ha?! Hahaha! Sekarang aku jadi mirip Rezia: jadi ikut sok jaim memikirkan apa kata orang segala. Bah! Padahal, dari segi nama saja kami nggak jodoh kok. Kartika -
Yudha... see? Kalau kami nekat menjalin hubungan, kujamin dunia akan meledak karena Perang Bintang! -Wira Yudha Nugraha,27



Saya membaca draft novel ini selama delapan jam nonstop (um...potong dua jam makan malam dan satu jam mengedit, tepatnya). Jangan bayangkan kisah cinta rumit dengan jalan cerita berbelit. Tidak. Ini adalah novel percintaan sederhana dengan kegesitan daya tutur (sebuah daya yang tak dimiliki oleh banyak penulis hari-hari ini). Pintar tanpa terlihat sok pintar. Dan, ini yang penting, Dewie Sekar mampu menyeret kita ikut merasakan gigitan cinta, patah hati, dan rindu. Novel ini sangat perempuan. - Candra Widanarko, Editor in Chief/Managing Director Majalah Chic Resensi Buku
Rabu, 24 Oktober 2012

"Dunia itu seperti daun kelor"

Ada yang bilang dunia itu seperti daun kelor, awalnya gua nggak percaya dengan pribahasa itu. Tapi setelah gua alami sendiri, kemaren gua baru percaya akan pribahasa itu.

=====Flashback====

Dengan nyawa belum 100% puluh dari tidur yang baru 5 jam. Gua udah harus kudu bangun jam 07:00 pagi, karna apa.? Karna gua ada kelas pagi yang harus kudu masuk.

Jam di tanggan udah menujukan jam 07:30 wib. Dan itu doosen gua udah masuk kelas men. Dengan tergesa-gesa gua turun dari tangga, sambil tangan kanan menengteng buku yang tebelnya naujubilah dan tanggan kiri gua bawa sepatu kets.

“Agni nggak makan..?” ujar tanteh via.

“jamet tanteh, dosen udah dating ini” ujar gua sambil ngeluarin motor .

“kebiasan kamu ag, kalo belum mepet masuk kelas pasti belum jalan deh” ujar tanteh gua sambil membawa roti. “tuh tanteh udah buat roti isi keju” sambung tanteh gua sambil memasukan kotak makan kedalam tas gua.

“thank my auntyku yang baik kaya bundahdari” ujar gua sambil salaman ketanteh gua.


Pas sampe kampus  jam 07:50 wib.

“O.M.G lupa kalo kelas gua di lantai 4, ya allah pagi-pagi udah olah raga aja ini” ujar gua sambil menaiki tangga satu demi satu.
Dengan tergesa-gesa gua lari ke ruangan E1428,

Dengan pedenya gua buka pintu dan berdiri di depan pintu sambil menarik napas dan melihan anak-anak kelas.

“ini kelas gua apa bukan sih” ujar gua dalam hati. Hmmm  gua yang salah liat jadwal apa emang otak yang kaga konek.

Gua langsung teriak “HUAAAAAA salah kelas” gua langsung tutup pintu dan lari keruangan sebelah.

Dengan tampang bego gua masuk aja tuh ke kelas dan langusng bilang “SHILLA GUA SALAH MASUK KELAS. GUA MASUK KELAS ALVIN TADI ADUH MUKA GUA DI TARO DIMANA KALO KETEMU DIA” ujar gua sambil teriak dan dosen langsung negor gua

“Agni kamu tuh heboh deh kalo dating” ujar bu sisil.

“ibu tadi aku salah masuk kelas bu. Tadi aku masuk kelas gebetan aku” curhat gua ke bu sisil.

Bu sisil tuh dosen yang paling asyik di kelas, kalo ke gua ngasih nilai max mulu men hahahha

“lohh kamu kok kmalah curhat” ujar bu sisil di sela-sela absen.

“aduh shilla gua malu banget ini, tar kalo di ketawain Alvin gimana kalo ketemu” ujar gua sambil pucet.

“kan kata lu Alvin jam segini belum masuk, paling masih dirumah.” Ujar shilla

“ohh iyah dia kan kebo banget kalo udah tidur”

Hati Gua tengan tuh yah, gua dan myteman-teman langsung focus kepelajaran yang susahnya minta ampun dan ngabisin buku.

Di sela-sela belajar rahmi buka BBM dan dia menemukan nama “CAKKA” dalam PM temennya ramih yang namanya gariel.

“Agni masa temen gua nulis P.M nama cakka “ ujar rahmi sambil menyodorkan BBnya ke gua.

“Cakkanya beda kali” ujar gua sambil liat kepapan tulis “coba lu Tanya nama panjangnya cakka temen lu itu” sambng gua sambil hati udah dag,dig,dug “moga bukan cimot gua ya allah”

“Agni nama cakka temen gua itu “CAKKA NURAGA” ag” ujar rahmi

“WHATT.?” Ujar gua panic.

“idih muka agni pucet banget tau temennya rahmi temenan ama cakka” ujar shilla

Entahlah pas itu Muka gua pucetnya minta ampun “O.M.G kenapa mesti kenal sih, kenapa kecil banget dunia ini? Gua kaga bisa move on” ujar gua dalam hati

“shilla gua kaga mau kenal cakka lagi, gua mau dia pergi dari otak gua, 5 tahun gua udah contek ama dia shill kenapa mesti dia ada di hidup gua lagi shilla” ujar gua sambil mau nangis.

“ag gua bilang kalo temen gua kenal cakka, trus kata Gabriel lu punya pin BBnya kaga” ujar rahmi dengan polosnya.

“YAELAH ego banget sih luh, kenapa lu bilang gitu ihhhhh, gua udah maulupain cakka ahhh” ujar gua sambil acak-acak rambut prustasi.

“trus gua mesti bales apa” ujar rahmi lagi

“awas aja sih kalo lu bocorin nama gua, udah kaga usah di bales. Kalo lu bales jangan ngomong ama gua lagi” ujar gua sambil mau mewek.

“dunia itu sekesil daun kelor yah shill?” ujar gua. “gua udah move on dari cakka kenapa tuh nama ada lagi di hidup gua” sambung gua sambil coret-coret kertas.
Rabu, 17 Oktober 2012

Apakah KARANGAN NON ILMIAH itu..?

Seperti judul diatas Kalia ini saya akan membahas apa itu Karangan non Ilmiah. Ada berbagai definisi tentang karya ilmiah sebagai berikut :

KARANGAN  NON ILMIAH adalah karya tulis ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya tulis non-ilmiah itu pun bervariasi bahan topiknya dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung oleh fakta umum. Bahasanya mungkin kongkret atau abstrak, gaya bahasanya mungkin formal dan teknis, atau formal dan populer.

Karya non ilmiah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2. Persuasif : penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4. Kritik tanpa dukungan bukti.

Macam-macam karya non-ilmiah :

2.1 Dongeng 
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan. Kisah dongeng yang sering diangkat menjadi saduran dari kebanyakan sastrawan dan penerbit, lalu dimodifikasi menjadi dongeng modern.


 2.2 Cerpen 
Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.

2.3 Novel 
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti "sebuah kisah, sepotong berita".

Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.

2.4 Drama
Drama adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti "aksi", "perbuatan". Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung, film, dan atau televisi. Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera.

 Sumber :
wartawarga-gunadarma
GOOGEL
Selasa, 16 Oktober 2012

Apakah Karangan Semi Ilmiah itu..?

Seperti judul diatas Kalia ini saya akan membahas apa itu Karangan Semi Ilmiah. Karangan Semi Ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan. Penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi Jenis karangansemi ilmiah memang masih banyak digunakan misal artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan resensi buku. Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga.

Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada diantara ilmiah.

Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah popular, yaitu.
• Ditulis berdasarkan fakta pribadi
• Fakta yang disimpulkan subjektif
• Gaya bahasa formal dan popular
 • Mementingkan diri penulis
• Melebih-lebihkan sesuatu
• Usulan-usulan bersifat argumentative, dan
• Bersifat persuasive

Macam-macam karangan semi ilmiah :
1. Komik Merupakan suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah,hingga berbentuk buku tersendiri.

 2. Cerpen Merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel.
3. Novel Merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. sumber : WARTAWARGA-GUNADARMA WIKIPEDIA

Apakah Karangan ilmiah itu..?



Seperti judul diatas Kalia ini saya akan membahas apa itu Karangan Ilmiah. Ada berbagai definisi tentang karya ilmiah sebagai berikut :
Dalam buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar.
Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasikan dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Dari berbagai macam pengertian karya ilmiah di atas dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud karya ilmiah adalah, suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah.
Karya ilmiah, suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka. Maka dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.
Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.Karangan ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

A.   CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH
Dalam karangan ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :

Ø  STRUKTUR SAJIAN
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

Ø  KOMPONEN Dan SUBSTANSI
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

Ø  SIKAP PENULIS
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

Ø  PENGGUNAAN BAHASA
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Adapun Ciri ciri karya ilmiah(Oleh: Masnur Muslich)
  • OBJEKTIF Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-
  • BUKTI yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek kebenaran dan keabsahanya.
  • NETRAL Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat ‘mengajak’, ‘membujuk’, atau ‘mempengaruhi’ pembaca dihindarkan.
  • SISTEMATIS Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
  • LOGIS Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data
  • MENYAJIKAN FAKTA (bukan emosi atau perasaan). Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.

B.    JENIS-JENIS KARANGAN ILMIAH
Adapun jenis – jenis karya ilmiah, yaitu :
 
·         SKIPSI
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.

·         TESIS
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.

·         DISERTASI
Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.

·         MAKALAH
Makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ’soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya tidak seketad makalah para ahli. Bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan tanpa menandemnya dengan kenyataan lapangan.

Sumber :


Sabtu, 13 Oktober 2012

Random tak jelas lah Budak nie..

















 



alah gaya macam alay dah budak ini lah, 

  











 














nah ini poto pas bangun tidur lah. tak cuci muka pun lah..
Rabu, 10 Oktober 2012

APA ITU PENALARAN DEDUKTIF..?








I.            Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif adalah cara berpikir dengan berdasar pada suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan. Pernyataan dasar tersebut merupakan premis, sedangkan kesimpulan merupakan implikasi pernyataan dasar tersebut.


 
Faktor – faktor penalaran deduktif :
1. Pembentukan Teori
2. Hipotesis
3. Definisi Operasional
4. Instrumen
5. Operasionalisasi



II.            Silogisme
Silogisme adalah suatu pengambilan kesimpulan dari dua macam keputusan (yang mengandung unsur yang sama dan salah satunya harus universal), suatu keputusan yang ketiga yang kebenarannya sama dengan dua keputusan yang mendahuluinya.

·         Macam-Macam Silogisme

A. Silogisme Kategorik
    Silogisme Kategorik Adalah silogisme yang semua posisinya merupakan proposisi kategorik , Demi lahirnya konklusi maka pangkal umum tempat kita berpijak harus merupakan proposisi universal, sedangkan pangkalan khusus tidak berarti bahwa proposisinya harus partikuler atau singuler, tetapi bisa juga proposisi universal tetapi ia diletakkan di bawah aturan pangkalan umumnya. Pangkalan khusus bisa menyatakan permasalahan yang berbeda dari pangkalan umumnya, tetapi bisa juga merupakan kenyataan yang lebih khusus dari permasalahan umumnya. Dengan demikian satu pangkalan umum dan satu pangkalan khusus dapat dihubungkan dengan berbagai cara, tetapi hubungan itu harus diperhatikan kwalitas dan kwantitasnya agar kita dapat mengambil konklusi yang valid.
  
 Contoh :
  Semua makhluk hidup pasti akan mati.
  Semua manusia adalah makhluk hidup.
  
    Pangkalan umum di sini adalah proposisi pertama sebagai pernyataan universal yang ditandai dengan kuantifier ‘ semua ‘ untuk menegaskan sifat yang berlaku bagi makhluk hidup secara menyeluruh. Pangkalan khusussnya adalah proposisi kedua, meskipun ia juga merupakan pernyataan universal ia berada di bawah aturan pernyataan pertama sehingga dapat kita simpulkan : semua manusia pasti akan mati.

B. Silogisme Hipotetik
    Silogisme Hipotetik Adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik yang menetapkan atau mengingkari terem antecindent atau terem konsecwen premis mayornya . Sebenarnya silogisme hipotetik tidak memiliki premis mayor maupun primis minor karena kita ketahui premis mayor itu mengandung terem predikat pada konklusi , sedangkan primis minor itu mengandung term subyek pada konklusi .
    Pada silogisme hipotetik term konklusi adalah term yang kesemuanya dikandung oleh premis mayornya, mungkin bagian anteseden dan mungkin pula bagian konsekuensinya tergantung oleh bagian yang diakui atau di pungkiri oleh premis minornya. Kita menggunakan istilah itu secara analog , karena premis pertama mengandung permasalahan yang lebuh umum , maka kita sebut primis mayor , bukan karena ia mengandung term mayor. Kita menggunakan premis minor , bukan karena ia mengandung term minor , tetapi lantaran memuat pernyataan yang lebih khusus.
   
C. Silogisme Alternatif
Bentuk Silogisme Alterantif :
    - Memiliki premis mayor dan premis minor.
    - Premis mayor menggunakan ungkapan alternatif.
    - Premis minor menolak salah satu pilihan.
    - Memiliki satu konklusi.

    Misal :
Premis mayor   : A atau B
Premis minor    : Bukan A
Konklusi          : B

Premis mayor   : A atau B
Premis minor    : Bukan B
Konklusi          : A

·         Macam tipe silogisme hipotetik :
    a) Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent, seperti :
        Jika hujan, saya mengenakan jas hujan.
        Sekarang hujan.
        Jadi saya mengenakan jas hujan.
    b) Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekwensinya, seperti :
        Bila hujan, air sungai akan meluap.
        Sekarang air sungai telah meluap.
        Jadi hujan telah turun.
    c) Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecendent, seperti :
        Jika Nurdin Halid tidak mundur, maka kerusuhan akan timbul.
        Nurdin Halid mundur.
        Jadi kerusuhan tidak akan timbul.
    d) Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekwensinya, seperti :
        Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah.
        Pihak penguasa tidak gelisah.
        Jadi mahasiswa tidak turun ke jalanan.


III. Entimen
Pengertian Entimen
Entimen ialah silogisme yang dipendekkan.
    Contoh :
        Manusia pasti akan mati karena manusia adalah makhluk hidup.
    





Nama : Hilda Nur Aryani
NPM   : 23210317
Kelas : 3EB02
Sumber :
Jumat, 05 Oktober 2012

Night To Remember - Tempat Terbaik

Di sini aku berdiri tuk sadari .. tuk sadari
Di mana tlah kutemukan
Yang terindah.. yang terindah
Dalam hati

Tak pernah aku berpikir
Tuk berpaling .. tuk berpaling
Walaupun waktu berhenti
Kau kan slalu menemani.. sampai nanti

Bawa aku ke duniamu
Selamanya bersamamu
Selamanya bersamamu
Dan hanyalah dirimu woo .. ooo

Inilah tempat terbaik!!

Night To Remember - Kau Siapa



Rabu, 03 Oktober 2012

APA ITU PENALARAN INDUKTIF..?



         Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Dari prosesnya, penalaran itu dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif. Penalaran ilmiah mencakup kedua proses penalaran itu.
Dalam kesempatan kali ini, akan dibahas tentang penalaran induktif
Ø  
  •  Penalaran Induktif
Penalaran Induktif merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual, keuntungannya adalah bersifat ekonomis dan dimungkinkan proses penalaran selanjutnya.
Penalaran induktif terkait dengan empirisme. Secara empirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara.
Penalaran induktif ini berpangkal pada fakta empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum. Induksi berlangsung dengan generalisasi dan ekstrapolasi pendapat dimana tidak mungkin mengamati semua fakta yang ada, sehingga kesimpulan induktif bersifat logical probability. Contohnya, kambing tinggal di bumi, gajah tinggal di bumi, begitu juga dengan singa dan binatang-binatang lainnya. Secara induksi dapat disimpulkan bahwa semua binatang tinggal di bumi.
Setelah menguraikan pengertian dari penalaran induktif itu sendiri seperti yang dapat dilihat di atas, penalaran induktif mempunyai 3 jenis yaitu :

I.            Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan 2 pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu mengenai sernua atau sebagian dari gejala serupa itu.
Contoh :
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.

Generalisasi : Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

Pernyataan “Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.

Contoh kesalahannya :
Chelsa Olivia adalah pemain sinetron, namun tidak terlalu pandai bernyanyi.

Generalisasi mempunyai 2 jenis, yaitu :
  • Generalisasi sempurna Generalisasi sempurna atau yang bisa juga disebut generalisasi tanpa loncatan induktif adalah
    sebuah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh : Sensus penduduk
 
  • Generalisasi tidak sempurnaGeneralisasi tidak sempurna atau yang bisa juga disebut generalisasi dengan loncatan induktif adalah generasi yang mengambil kesimpulan dari sebagian fenomena yang diselidiki atau hanya mengambil beberapa sampel yang belum tentu mewakili semuanya.
Contoh : Hampir seluruh wanita suka memakai lipstik dan bedak saat akan berpergian.

Namun, Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.

II.            Analogi
Analogi adalah sebuah proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk suatu hal akan berlaku pula untuk hal yang lain. Tujuan analogi induktif ini sebagai berikut:

Contoh sebuah analogi:
Peternakan merupakan aspek perekonomian yang penting dan menjanjikan. Selain dapat
menjadi lahan pendapatan, peternakan juga memiliki dampak positif meningkatkan gizi
masyarakat. Pengembangan peternakan dapat memenuhi kebutuhan daging warga sehingga
negara tidak perlu mengimpor daging dari luar. Pertanian juga merupakan aspek perekonomian
yang penting. Pengembangan pertanian dapat memenuhi kebutuhan beras warga sehingga impor
dari luar tidak diperlukan.


III.            Kausalitas
Hubungan sebab akibat dimulai dari beberapa fakta yang kita ketahui. Dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain, dapatlah kita sampai kepada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu atau dapat juga kita sampai kepada akibat fakta itu.

Contoh penalaran hubungan sebab akibat:

Belajar menurut pandangan tradisional adalah usaha untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. “Pengetahuan” mendapat tekanan yang penting, oleh sebab pengetahuan memegang peranan utama dalam kehidupan manusia. Pengetahuan adalah kekuasaan. Siapa yang memiliki pengetahuan, ia yang memegang kuasa dan bisa memerintah orang lain untuk menurutinya.

Contoh penalaran hubungan akibat sebab:

Dewasa ini kenakalan remaja sudah menjurus ke tingkat kriminal. Remaja tidak hanya terlibat dalam perkelahian-perkelahian biasa, tetapi sudah berani menggunakan senjata tajam. Remaja yang telah kecanduan obat-obat terlarang tidak segan-segan merampok bahkan membunuh. Hal ini selain disebabkan kurangnya perhatian dari orang tua dan pengaruh masyarakat, pengaruh televisi dan film pun cukup besar.

Contoh penalaran hubungan Akibat-akibat

Akibat-akibat adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung disimpulkan pada suatu akibat yang lain.

Nama : Hilda Nur Aryani
NPM   : 23210317
Kelas : 3EB02

Sumber :